LEMSlope aplikasi gratis analisis lereng

Kali ini mau perkenalan dulu dengan aplikasi gratis dari Yong Technology Inc (Canada); yang bernama LEMSlope.

LEMSlope adalah program analisis stabilitas lereng menggunakan metode irisan atau konvensional yang sering di ajarkan di bangku kuliah.

Aplikasi ini terbilang sangat baru. Rilis tanggal 06 Oktober 2021 (mengacu pada postingan artikel pertamanya di sini)

Menurut si pembuat program; bahwa motivasi awal pembuatan LEMSlope adalah supaya pembuatan model geometri dengan cara deklaratif/script dan membebaskan engineer dari hitungan geometri yang membosankan.

Selain itu, Pengguna tidak perlu mengisi banyak kolom/tampilan (fill in the blank) untuk melakukan analisis.

Sepertinya blog ini akan terus update artikel mengenai topik ini, karena menurut Saya LEMSlope cukup unik dan menarik.

Apa yang membedakan LEMSlope dengan program lain? misalnya: Geostudio

  1. Gratis
  2. Input data geometri, metode, gaya/beban dsb; hanya menggunakan konsol dengan cara menulis scipt.
  3. Script ditulis menggunakan bahasa Python (cukup sederhana)
  4. Saat ini, hanya menggunakan 5 metode kesetimbangan batas atau limit equilibrum method (LEM); sesuai singkatan namanya.
  5. Mungkin cukup ini dulu..

Berikut tampilannya,

LEMSlope tampilan awal

Seperti yang terlihat pada gambar di atas. Tampilannya sangat sederhana, konsol (untuk nulis script) di sebelah kiri; di bawahnya (yang masih kosong) ada tampilan warning/peringatan jika ada error. Bagian kanan terdapat tampilan geometri lereng dan hasil faktor aman.

Adapun metode analisis yang dapat digunakan adalah:

  1. Morgenstern-Price
  2. Spencer
  3. Bishop
  4. Janbu
  5. Ordinary/Fellenius

Masalah kemampuan? jangan dianggap remeh. Aplikasi ini sudah mampu memodelkan beban gempa (seismik), pengaruh muka air tanah, beban titik dan merata, dan yang utama adalah kecepatan merevisi geometri.

Bagaimana cara penggunaan dan fitur yang tersedia? akan dibahas dalam artikel selanjutnya. Berhubung saya juga masih awal memperlajari aplikasi ini. Selain itu, dokumen manual LEMSlope belum bisa di akses disini Panduan LEMSlope.

Demikian, terus pantau blog ini untuk mendapatkan update informasi.

Update 03 Desember 2021

Mengenai ketersediaan panduan; setelah Saya menanyakan ke Mr. Yong di sini, ternyata panduan resmi LEMSLope memang belum ada sampai sekarang. Panduan yang ada hanya berupa vidio dan cheat sheet yang yang ada pada menu help.

Advertisement

5 Comments

  1. dear Agus Daud,
    banyak hal menarik dari tulisannya, terimakasih juga telah ikut memperkenalkan aplikasi opensource. sedikit catatan dan masukan mengenai batasannya, free software dengan opensource dapat berbeda. pandangan sya pribadi, akan lebih baik dan berguna jika yg opensource lebih diutamakan. untuk aplikasi Geoteknik ada Adonis dari Roozbeh Geraili Mikola, PhD, P.E. (http://geowizard.org) yg kelihatannya dapat setara Plaxis 2D. beliau juga ikut berkontribusi untuk OpenSees.
    karena hal tersebut (free/closed) banyak blog tulisan sya tidak menyebutkan secara langsung nama software yg digunakan, terkecuali yg opensource. yah terkesan seperti blind eye contest dalam meprediksi batas kekuatan struktur.
    mengenai software yg dapat menangani masalah Geoteknik dan bersifat opensource ada juga fcFEM dari Harry van Langen yg mana beliau adalah salah satu developer awal software Plaxis. CalculiX juga dapat digunakan untuk material brittle seperti tanah dan beton, expertise anda dalam bidang tersebut dalam mengaplikasikan program opensource tentunya sangat diharapkan oleh komunitas.
    kind regards,
    SN

    Like

    Reply

    1. Sebelumnya sya ingin sampaikan bahwa tulisan blog bapak sangat menginspirasi bagi sya.

      Betul Pak. Sya baru perhatikan ternyata freeware dan opensource adalah hal yg berbeda, dan perlu dibedakan diperhatikan.

      Sya sudah pernah mencoba Adonis. Tapi sya agak lambat, masih dalam proses belajar Pak. Sya kurang percaya diri, karena keterbatasan dalam pemahaman FEM. Mungkin ini juga akan sama dengan CalculiX dan fcFEM.

      Terima kasih banyak atas masukannya Pak. Sepertinya sya harus banyak2 ngulik dan latihan lagi khususnya terkait FEM.

      Best Regards,
      Agus Daud

      Like

      Reply

      1. “kurang percaya diri” adalah kalimat yg mengingatkan sya dulu saat awal beberapa tahun menjadi praktisi (bekerja di sebuah perusahaan). dari berliau yg seorang senior (dosen universitas ternama, pernah dapat ACI awards, leader konsultan) yg juga sebagai reviewer semua desain struktur yg sya buat. kurang lebih begini saat itu: “kamu sudah benar kenapa tidak yakin?”

        FE itu alat bantu, didalamnya dapat biasa sampai rumit sekali tergantung kapasitas tiap software. sebagai engineer tentunya lebih dikedepankan aplikasi dan verifikasi, dapat dimulai dengan contoh kasus yg sederhana merujuk buku teks atau langsung dibandingkan dengan hasil labs.

        perbedaan hasil pasti ada karena implementasi dan memang sifatnya approximate, menariknya dengan software FE yg opensource adalah sya mendapatkan masukan dari pengguna lain yg expert dibidangnya bahkan pembuatnya langsung. ketertarikan mereka kelihatannya bukan pada fee namun pada contoh kasus aplikasi dan verifikasi yg dibuat oleh pengguna.

        begitulah kira-kira gambarannya, salam.

        Liked by 1 person

      2. Baik pak🙏 terima kasih atas masukannya. Sya paham pak, jadinya sya harus lebih ke aplikasi dan verifikasinya dgn merujuk contoh yg ada. Terima kasih banyak pak🙏

        Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s